Idea Journal #1 — Undangan Hari Istimewa

Amikatsee
4 min readMar 16, 2021

--

source : Pinterest

Berbicara mengenai pernikahan, akan selalu terkait dengan impian agak muluk dari seorang gadis kecil yang ingin bertemu pangerannya. Tak heran karena paparan media yang selalu meromantisasi pernikahan terutama dari segi acaranya, sebuah pernikahan yang diharapkan terjadi sekali seumur hidup harus terselenggara secara SEMPURNA. Saya pribadi juga adalah gadis kecil yang muluk itu, dan ya saya percaya dengan pernikahan jadi sejujurnya segala hal yang terkait dengan persiapan pernikahan sudah jadi obrolan ringan ibu dan saya.

Mind Map — Wedding Needs

Menemukan ide baru untuk menyelenggarakan rangkaian acara pernikahan bukanlah hal yang mudah. Terlebih karena sudah ada banyak sekali inovasi yang beredar dan sangat menarik untuk diimplementasikan. Untuk itu saya mengawali proses kreatif ini dengan membuat sebuah mind map. Saya mulai menelaah aspek apa saja yang merupakan basic needs dari sebuah wedding event. Terdapat 6 aspek yang saya temukan yakni Dress — karena outfit pengantin perempuan lebih menjadi icon dalam sebuah pernikahan daripada pengantin laki-laki; Venue; dan Food (primary) serta Theme; Invitation; dan Photography (secondary).

detail — Mind Map

Memperinci dari 6 aspek tadi yang saya pisahkan menjadi primary dan secondary needs. Saya memutuskan untuk membahas mengenai aspek sekunder. Terkadang aspek sekunder ini tidak terlalu menjadi persoalan karena kebanyakan calon pengantin akan lebih berfokus kepada aspek primer yang akan memakan budget yang besar.

Namun sebenarnya 3 poin dalam aspek sekunder yakni; tema, undangan, dan foto akan memegang peran krusial dalam meningkatkan estetika dari acara pernikahan itu sendiri. Oleh karena itu, saya mencoba mencari inovasi tentang hal yang lebih spesifik terkait wedding invitation dan photography.

“Menggunakan proses mind mapping sangat membantu saya dalam berpikir kritis untuk mempersiapkan ide baru yang akan saya buat. Dengan berpikir kritis, saya mampu menelaah lebih jauh poin-poin penting.”

Wedding Photography (Prewedding)

Konsep Prewedding Photograhy — Jawa Modern, source: Pinterest

Konsep prewedding dengan mencampurkan nuansa modern dan tradisional telah menjadi tren di Indonesia terutama di daerah ibukota. Selain itu lokasi bernuansa alam seperti pantai dan pegunungan juga masih menjadi favorit. Foto prewedding juga identik dengan pose-pose romantis yang dilakukan oleh kedua calon mempelai. Fungsi dari sebuah foto prewedding saat ini sebenarnya tidak memegang peranan penting, ditampilkan di venue acara, sering terlewatkan dan tidak disadari keberadaannya oleh tamu undangan, terkadang hasil-hasil foto tersebut hanya untuk konsumsi pribadi atau diupload di media sosial. Padahal hasil foto tersebut didapatkan dengan budget yang tidak sedikit (baca:MAHAL).

Wedding Invitation

source : Pinterest

Selanjutnya adalah undangan, benda pertama yang diperoleh tamu undangan yang akan memberikan kesan awal mengenai acara yang akan diadakan, tak jarang juga berperan menjadi panduan untuk para tamu dalam menentukan dresscode dan warna outfit yang akan mereka kenakan.

Undangan identik dengan penggunaan kertas dan dikirimkan melalui jasa pengantar, yang pasti akan memakan waktu lama hingga sebuah undangan cantik dengan grafis ciamik sampai ke tangan para tamu undangan.

Kesan formal dan sopan juga hadir ketika pasangan calon pengantin menggunakan undangan konvensional, terlebih jika undangan ditujukan untuk kerabat yang lebih tua. Namun hal ini akan menjadi masalah jika pasangan calon pengantin memiliki budget yang minim untuk menghasilkan sebuah undangan yang berkualitas, karena pembuatan undangan akan memakan biaya besar dari segi kualitas kertas, biaya cetak, biaya desain, dan penambahan hiasan seperti bunga, tali, hingga wax seal (baca:MAHAL). Jika mereka tetap memaksakan diri untuk mengedarkan undangan konvensional mungkin undangan yang dihasilkan tidak akan maksimal.

“Setelah melalui proses inkubasi yang cukup panjang, karena sejujurnya cukup sulit untuk menemukan hal baru dalam menyelesaikan masalah yang telah saya paparkan, saya akhirnya menemukan jawabannya.”

Motion Graphic Invitation

Motion graphic merupakan bagian dari seni desain grafis dimana desain yang telah dibuat dijadikan gambar bergerak.

Motion Wedding Invitation, source : Pinterest

Penggunaan motion graphic sebagai pengganti undangan konvensional memang sudah dilakukan oleh beberapa orang namun berdasarkan penelusuran yang saya lakukan, saya melihat banyak motion invitation yang digunakan tidak memuat informasi yang cukup selayaknya undangan kertas. Kebanyakan motion invitation yang ada hanya mencantumkan nama calon pengantin, tanggal acara, dan lokasi secara singkat. Hal ini sangat disayangkan, padahal dengan menggunakkan video kita dapat memanfaatkan ruang pada media ini dengan lebih leluasa.

Untuk itu saya memikirkan sebuah ide untuk menggunakan media video sebagai pengganti undangan kertas, dimana kita dapat memaksimalkan desain dan informasi yang hendak disampaikan. Selain itu kita dapat menyisipkan foto-foto hasil prewedding ke dalam video undangan agar hasil foto yang sudah didapatkan tidak sia-sia. Dengan begitu efektivitas dapat tercapai. Sistem pengiriman video undangan ini juga lebih sederhana karena kita dapat memanfaatkan media online seperti email untuk mengundang secara formal dan aplikasi chatting untuk teman dan keluarga dekat. Selain itu, media online akan mempermudah pengiriman jawaban jika acara pernikahan diadakan dengan sistem RSVP.

Keuntungan utama dari sistem pengedaran undangan dengan cara seperti ini adalah, biayanya yang jauh lebih kecil. Sistem ini akan membantu para calon pasangan pengantin dengan budget yang minim untuk mencapai hasil undangan berkualitas dan meninggalkan kesan baik di mata para undangan.

--

--